Hubungan antar formasi di Peta geologi Lembar Surakarta dan Giritontro
Peta geologi lembar surakarta
dan giritontro pada no lembar surakarta 1408-3 dan gritontro no 1407-6 yang
dibuat dengan skala 1:100000 oleh surono, B. Toha dan I Sudarno Pada Tahun
1992.
Batuan Tertua tersingkap Pada Formasi
Malihan KTm Yang Berumur Pertengahan Kapur Sampai dengan pertengahan Paleosen.
Pada Formasi Ini Terdapat Macam-Macam Batuan Seperti Sekis, Pualam Batuan
Gunungapi Malih. Sedimen Malih dan Batu Sabak. Formasi Malihan (KTm) ditindih
Oleh Formasi Wungkal Gamping (Tew) Yang Berhubungan Tidak Selaras.
Formasi Wungkal Gamping (Tew) Berumur
awal Eosen sampai Akhir Eosen. Pada Formasi ini terdapat Batuan seperti
Batupasir, Napal Pasiran, Batulempung dan Lensa Batugamping. Formasi Ini
Ditindih oleh Formasi Kebobutak (Tomk) dengan hubungan tidak selaras.
Formasi Kebobutak berumur
akhir Oligosen sampai pertengahan awal Miosen. Formasi Kebobutak terdiri dari
bagian atas dan bagian bawah. Bagian atas terdiri dari perselingan batupasir,
batulempung, dan lapisan tipis tuff asam. Bagian bawah terdiri dari batupasir,
batulanau, batulempung, serpih, tuff, dan aglomerat. Formasi ini ditindih
secara selaras oleh Formasi Semilir dan Formasi Nglanggran yang berhubungan
saling menjemari, di tempat lain Formasi Kebobutak sejajar dengan Formasi
Mandalika.
Formasi Mandalika berumur
akhir Oligosen sampai pertengahan awal Miosen. Formasi tersebut terdiri dari
lava dasit-andesit dan tuff dasit dengan retas diorit.
Formasi Semilir berumur
pertengahan awal Miosen sampai pertengahan tengah Miosen. Formasi tersebut
terdiri dari tuff, breksi batuapung dasitan, batupasir tufan dan serpih.
Formasi semilir berhubungan saling menjemari dengan formasi Nglanggran dan
Formasi Sambipitu.
Formasi Nglanggran berumur
pertengahan awal Miosen sampai pertengahan tengah Miosen. Formasi tersebut
terdiri dari breksi gunungapi, aglomerat dan lava andesit-basal dan tuff.
Formasi Nglanggran berhubungan saling menjemari dengan Formasi Sambipitu.
Formasi
Sambipitu berumur pertengahan awal Miosen sampai awal tengah Miosen. Formasi
tersebut terdiri dari batupasir dan batulempung. Formasi Sambipitu ditindih
oleh Formasi Oyo yang berhubungan saling menjemari dengan Formasi Wonosari.
Formasi Jaten berumur
akhir awal Miosen sampai awal tengah Miosen. Formasi tersebut terdiri dari
batupasir kuarsa, batupasir tufan, batulanau, batulempung, napal dan
batugamping napalan. Formasi Jaten ditindih secara selaras oleh Formasi Wuni.
Formasi Wuni berumur awal
tengah Miosen. Formasi tersebut terdiri dari aglomerat bersisipan batupasir
tufan dan batupasir tufan. Formasi Wuni berhubungan saling menjemari dengan
Formasi Wonosari, Formasi Wuni ditindih secara selaras oleh Formasi Nampol.
Formasi Nampol berumur
tengah Miosen. Formasi tersebut terdiri dari konglomerat, batupasir
konglomeratan, aglomerat, batulanau, batulempung dan tuf. Formasi Nampol
berhubungan saling menjemari dengan Formasi Wonosari.
Formasi Oyo berumur awal
tengah Miosen sampai akhir tengah Miosen. Formasi tersebut terdiri dari napal
tufan, tuf andesitan dan batugamping konglomeratan. Formasi Oyo berhubungan
saling menjemari dengan Formasi Wonosari.
Formasi Wonosari berumur
pertengahan tengah Miosen sampai akhir Pliosen. Formasi tersebut terdiri dari
batugamping, batugamping napalan-tufan, batugamping konglomerat, batupasir
tufan dan batulanau. Formasi Wonosari berhubungan saling menjemari dengan
Formasi Oyo dan Formasi Kepek, dan ditindih secara tidak selaras oleh Formasi
Baturetno dan Aluvium Tua.
Formasi Kepek berumur
tengah akhir Miosen sampai akhir Pliosen. Formasi tersebut terdiri dari napal
dan batugamping berlapis. Formasi Kepek ditindih secara tidak selaras oleh
Formasi Baturetno dan Aluvium Tua.
Diorit Pendul berumur
akhir Pliosen sampai pertengahan Plistosen. Diorit Pendul terdiri dari diorit.
Formasi Baturetno berumur
tengah Plistosen sampai akhir Plistosen. Formasi tersebut terdiri dari lempung
hitam, lumpur, lanau dan pasir. Formasi Baturetno sejajar dengan Aluvium Tua
dan ditindih secara tidak selaras oleh Formasi Aluvium.
Formasi Aluvium Tua
berumur tengah Plistosen sampai akhir Plistosen. Formasi tersebut terdiri dari
konglomerat, batupasir, lanau dan lempung. Formasi Aluvium Tua ditindih secara
tidak selaras oleh Formasi Aluvium, di lokasi lain ditemukan Formasi Batuan
Gunungapi Lawu dan Formasi Gunungapi Merapi.
Formasi Batuan Gunungapi
Lawu berumur Plistosen sampai Holosen. Formasi tersebut terdiri dari breksi
gunungapi, lava dan tuf.
Formasi Batuan Gunungapi
Merapi berumur Plistosen sampai Holosen. Formasi tersebut terdiri dari breksi
gunungapi, lava dan tuf.
Formasi Aluvium berumur
Holosen. Formasi tersebut terdiri dari lempung, lumpur, lanau, pasir, kerikil,
kerakal dan berangkal.
Comments
Post a Comment